Preferensi Masyarakat Pesantren Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus DKI Jakarta)

Authors

  • Fahd Noor Tazkia University College of Islamic Economics
  • Yulizar Djamaluddin Sanrego Tazkia University College of Islamic Economics

DOI:

https://doi.org/10.30993/tifbr.v6i1.52

Abstract

Sebagai basis pendidikan Islam, pondok pesantren berpotensi besar dalam pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia khususnya di DKI Jakarta. Namun potensi tersebut belum diperhatikan secara maksimal oleh praktisi perbankan syariah. Hal ini dapat diindikasikan dengan masih minimnya masyarakat pesantren yang menjadi nasabah bank syariah. Tulisan ini ingin melihat sejauh mana preferensi masyarakat pesantren terhadap bank syariah khususnya di DKI Jakarta, dengan menggunakan metode regresi logistik (Logit) yang terdiri dari variable dependen ( Y0 = Non-nasabah dan Y1 = Nasabah) dan beberapa variable independen yang terdiri dari pendidikan, penghasilan, pengetahuan, akses, profesionalitas, fasilitas, popularitas dan bunga bank. Dari hasil hasill analisis yang dilakukan diketahui bahwa pengetahuan dan akses sanggat berpengaruh positif terhadap masyarakat pesantren. Sementara profesionalitas dan fasilitas justru berpengaruh negatif, hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan masyarakat pesantren terhadap bank syariah sehingga mereka tidak berminat menggunakan bank syariah bahkan lebih cenderung menggunakan bank konvensional. Sosialisasi akan perbankan syariah di indonesia khususnya di DKI Jakarta terhadap masyarakat masih sangat minim khususnya masyarakat pesantren, dibutuhkannya peran dari seluruh stake holder untuk mendukung serta mensosialisasikan perbankan syariah secara berkelanjutan dan tepat sasaran.

JEL Classification : G21

Kata Kunci : Perbankan syariah, Masyarakat pesantren, Preferensi

Downloads

Published

2014-03-09

Issue

Section

Articles